Desain jaringan irigasi pipa pada lahan datar (studi kasus : Petak Tersier Pasir Salam 3 Kiri, Daerah Irigasi Panulisan, Cilacap)

Penulis

  • Dadan Rahmandani Balai Irigasi, Pusat Litbang Sumber Daya Air, Badan Litbang PU
  • Joko Triyono Balai Irigasi, Pusat Litbang Sumber Daya Air, Badan Litbang PU
  • Dadang Ridwan Balai Irigasi, Pusat Litbang Sumber Daya Air, Badan Litbang PU

DOI:

https://doi.org/10.31028/ji.v9.i2.75-85

Kata Kunci:

irigasi pipa, lahan datar, aliran terbuka

Abstrak

Permasalahan utama penerapan irigasi pipa bertekanan pada lahan datar adalah tidak tersedia tinggi energi yang cukup, sehingga dikhawatirkan terjadi masalah pada saat operasi jaringan. Pada dasarnya aliran dalam pipa dapat diciptakan terbuka (tidak penuh), sehingga diharapkan kebutuhan tinggi energi dapat direduksi. Namun demikian, penerapan sistem irigasi pipa ini belum banyak dikaji sehingga belum dapat diterapkan pada skala lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat desain jaringan irigasi pipa lahan datar secara gravitasi dengan aliran tidak penuh. Penelitian ini dilakukan dengan cara mendesain irigasi pipa lahan datar pada petak tersier Pasir Salam 3 kiri, selanjutnya dilakukan analisis dan evaluasi terhadap persyaratan, sehingga didapat kelayakan penerapan secara teknis. Dari hasil penelitian diketahui bahwa diameter saluran pipa primer berkisar antara 8 inchi (200 mm) sampai 10 inchi (250 mm) dengan kecepatan aliran antara 0,35 m/s sampai dengan 0,50 m/s. Sedangkan diameter saluran pipa sekunder dan tersier antara 1 inchi (25 mm) sampai dengan 6 inchi (150 mm) dengan kecepatan aliran antara 0,25 m/s sampai dengan 0,46 m/s. Hasil ini menunjukan bahwa desain penerapan jaringan irigasi pipa pada lahan datar di petak tersier Pasir Salam 3 kiri (PS 3 ki) Daerah Irigasi Panulisan layak secara teknis berdasarkan hasil perhitungan hidrolis, sehingga air dapat mengalir secara gravitasi dengan kecepatan 0,25 - 0,5 m/s dan ketersediaan energi lebih besar 0,09 m dari kebutuhan.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Direktorat Jendral Pengairan Departemen Pekerjaan Umum. 1986. Standar Perencanaan Irigasi, Kriteria Perencanaan Bagian Jaringan Irigasi KP-03. Jakarta.

Direktorat Jendral Pengairan Departemen Pekerjaan Umum. 1986. Standar Perencanaan Irigasi, Kriteria Perencanaan

Bagian Jaringan Irigasi KP-01. Jakarta.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.32/PRT/M/2007 tentang Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi. Departemen PU. Jakarta.

Sudjarwadi, 1990. Teori dan Praktek Irigasi, Pusat Antar Universitas Ilmu Teknik, UGM. Yogyakarta.

Rahmandani D, dkk. (2013). Laporan Akhir Pengembangan Irigasi Bertekanan Pusat Litbang Sumber Daya Air, Balai Irigasi. Bekasi.

Rahmandani D, dkk. (2014). Laporan Akhir Pengembangan Irigasi Perpipaan Pusat Litbang Sumber Daya Air, Balai Irigasi. Bekasi.

Republik Indonesia. 2006. Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi. Sekretariat Negara. Jakarta.

Triadmojo, Bambang. 1996. Hidrolika I dan II. Yogyakarta: Beta Offset.

Vos, H.CP. der, 1925: Transport van vaste stoffen door stroomed water, De waterstaatsingenieur, no 7. Netherlands.

G.A. W. Van De Goor dan Zijstra, 1968. Irrigation Requirements for Double Cropping Of Lowland Rice In Malaya, Netherlands.

Unduhan

Diterbitkan

2014-09-11

Cara Mengutip

Rahmandani, D., Triyono, J., & Ridwan, D. (2014). Desain jaringan irigasi pipa pada lahan datar (studi kasus : Petak Tersier Pasir Salam 3 Kiri, Daerah Irigasi Panulisan, Cilacap). Jurnal Irigasi, 9(2), 75–85. https://doi.org/10.31028/ji.v9.i2.75-85

Terbitan

Bagian

Artikel

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

> >> 
Loading...