Penggunaan material komposit sebagai komponen pintu air alternatif

Penulis

  • Aditya Prihantoko Balai Irigasi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum
  • Marasi Deon Joubert Balai Irigasi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum
  • Dadan Rahmandani Balai Irigasi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum

DOI:

https://doi.org/10.31028/ji.v10.i1.49-56

Kata Kunci:

operasi jaringan irigasi, pintu air, komposit, fiber, sarang lebah

Abstrak

Operasi jaringan irigasi merupakan salah satu bagian penting dari sistem pengelolaan irigasi. Operasi pada suatu daerah irigasi (DI) menuntut kinerja sumber daya manusia (juru pengairan) dan infrastruktur bangunan pembagi, dalam hal ini pintu irigasi yang handal. Material pintu yang pada umumnya terdiri dari material baja dan kayu, yang rentan terhadap kerusakan dan pencurian. Sebagai material alternatif pintu irigasi, dapat dipertimbangkan penggunaan material komposit yang mempunyai keuntungan, yakni: biaya lebih murah dan material lebih ringan sehingga mudah dipasang. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian tentang material pintu menggunakan material komposit, selain kayu atau besi. Metodologi yang digunakan dalam kajian ini adalah dengan melakukan pengujian beberapa alternatif tipe material komposit yang akan digunakan sebagai pintu air irigasi di laboratorium dan kemudian melakukan analisis terhadap pembebanan pintu air. Hasil pengujian laboratorium dan analisis beban untuk ukuran pintu 50 cm dan tinggi maksimum air 60 cm menunjukkan bahwa tipe 1, 2, dan 3 mampu menahan beban lebih dari 1000%, 440%, dan 320% dari beban yang bekerja. Hasil tersebut menunjukkan bahwa material komposit cukup kuat dan aman untuk digunakan sebagai material alternatif pintu air.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Direktorat Irigasi. 2013. Standar Perencanaan Irigasi-Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan Utama (KP-02). Direktorat Irigasi, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum.

Direktorat Irigasi. 2013. Standar Perencanaan Irigasi-Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan (KP-04). Direktorat Irigasi, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum.

Horst, L. 1996. Irrigation Water Division Technology in Indonesia - A Case of Ambivalent Development. Wageningen Agricultural University, Department of Irrigation & Soil & Water Conservation, International Institute for Land Reclamation and Improvement.

Liu L, et al. 2015. Experimental and numerical study on the mechanical response of Nomex honeycomb core under transverse loading. Composite Structures, Volume 121, March 2015, Pages 304-314.

Smith, W. F., and Jayad, H. 2006. Foundations of Materials Science and Engineering (4th ed). McGraw-Hill.NewYork.

Stocchi A, et al. 2013. Manufacturing and testing of a sandwich panel honeycomb core reinforced with natural-fiber fabrics. Materials an Design, Volume 55, March 2014, Pages 394-403.

Shi S, et al. 2014. Flexural strength and energy absorption of carbon-fiber-aluminum-honeycomb composite sandwich reinforced by aluminum grid. Journal of. Thin-Walled Structures, Volume 84, November 2014, Pages 416-422.

Kwan W. H, and Ramli M. 2013. Indicative performance of fiber reinforced polymer (FRP) encased beam in flexure. Construction and Building Materials, Volume 48, November 2013, Pages 780-788.

Unduhan

Diterbitkan

2015-03-31

Cara Mengutip

Prihantoko, A., Joubert, M. D., & Rahmandani, D. (2015). Penggunaan material komposit sebagai komponen pintu air alternatif. Jurnal Irigasi, 10(1), 49–56. https://doi.org/10.31028/ji.v10.i1.49-56

Terbitan

Bagian

Artikel

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

> >> 
Loading...