Evaluasi ketepatan pemberian air menggunakan Sistem Manajemen Operasi Irigasi (SMOI) di Daerah Irigasi Bondoyudo

Penulis

  • Dadan Rahmandani Balai Libang Irigasi, Puslitbang SDA, Balitbang, Kementerian PUPR
  • Eko Winar Irianto Balai Libang Irigasi, Puslitbang SDA, Balitbang, Kementerian PUPR
  • Hanhan Ahmad Sofiyuddin Balai Libang Irigasi, Puslitbang SDA, Balitbang, Kementerian PUPR
  • Susi Hidayah Balai Libang Irigasi, Puslitbang SDA, Balitbang, Kementerian PUPR
  • Iwan Hadihardaja Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung
  • Edy Anto Soentoro Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung

DOI:

https://doi.org/10.31028/ji.v12.i2.119-130

Kata Kunci:

SMOI, operasi irigasi, alur perhitungan, pemberian air, akurasi, modernisasi irigasi

Abstrak

Sistem Manajemen Operasi Irigasi (SMOI) adalah sistem informasi pelaporan operasi irigasi yang didesain untuk melakukan pengiriman data dan blangko operasi irigasi secara otomatis dengan memanfaatkan jaringan internet. SMOI dapat mempersingkat waktu pelaporan dan mempermudah evaluasi data historis dalam menunjang pengambilan keputusan di suatu Daerah Irigasi (DI). Namun demikian, teknologi ini belum teruji pada aplikasi skala lapangan terutama di DI lintas kabupaten. Penelitian bertujuan untuk menganalisis ketepatan perhitungan SMOI dan ketepatan pemberian air sebagai dampak dari aplikasi SMOI.Penelitian dilakukan pada pengaplikasian SMOI di DI Bondoyudo, Jawa Timur. Analisis ketepatan perhitungan dilakukan dengan memverifikasi dan memvalidasi hasil perhitungan SMOI dibandingkan hasil perhitungan blangko manual.Analisis ketepatan pemberian air dilakukan melalui simulasi neraca air berdasarkan data pada Musim Tanam (MT) I dan II tahun 2016/2017. Berdasarkan hasil penelitian, alur kerja perhitungan, pengambilan data, dan alur distribusi data antar blangko operasi irigasi pada SMOI sesuai dengan ketentuan dalam Permen PUPR 12/PRT/M/2015. Hasil simulasi menunjukkan bahwa SMOI dapat meningkatkan akurasi pemberian air terhadap prediksi kebutuhan air irigasi sebesar 40,7% pada MT I dan 21,8% pada MT II. Namun demikian apabila dibandingkan dengan kebutuhan air irigasi aktual, SMOI belum terlihat meningkatkan akurasi pemberian air. Hal ini disebabkan perhitungan kebutuhan air pada blangko manual dan SMOI belum mengakomodir variabilitas kondisi klimatologi aktual.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Aditya, P., Hidayah, S., & Joubert, M. D. (2017). Pengembangan Teknologi Monitoring dan Kontrol Jarak Jauh dalam Operasi Irigasi. Dipresentasikan di Kongres Rapat Anggota Tahunan dan Seminar Nasional INACID, Jambi, 10-11 Maret 2017.

Balai Irigasi. (2012). Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Modernisasi Irigasi. Bekasi: Balai Irigasi, Puslitbang SDA, Balitbang, Kementerian PU.

Balai Litbang Irigasi. (2014). Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Teknologi Irigasi Hemat Air. Bandung: Puslitbang SDA, Balitbang, Kementerian PUPR.

Bos, M. G., Burton, M. A., & Molden, D. J. (2005). Irrigation and Drainage Performance Assessment: Practical Guidelines. CABI publishing.

Direktorat Irigasi dan Rawa. (2011). Pedoman Umum Modernisasi Irigasi (Kajian Akademik). Jakarta: Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR.

Direktorat Irigasi dan Rawa. (2013). Kriteria Perencanaan Irigasi (KP-01) - Bagian Perencanaan. Jakarta: Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum.

Hoover, S. V., & Perry, R. F. (1989). Simulation: A Problem-solving Approach. Boston: Addison-Wesley.

Joubert, M. D., & Prihantoko, A. (2015). Analisis keberterimaan pengguna terhadap aplikasi Sistem Manajemen Operasi Irigasi menggunakan Technology Acceptance Model (Studi Kasus Daerah Irigasi Boro, Purworejo). Jurnal Irigasi, 10(1), 11-20.

Kementerian PUPR. (2015). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.

Law, A. M., & Kelton, W. D. (1991). Simulation Modeling and Analysis. New York: McGraw-Hill.

Mateos, L., Lopez-Cortijo, I., & Sagardoy, J. A. (2002). SIMIS: the FAO decision support system for irrigation scheme management. Agricultural Water Management, 56(3), 193-206.

Mishra, A., Siderius, C., Aberson, K., Van der Ploeg, M., & Froebrich, J. (2013). Short-term rainfall forecasts as a soft adaptation to climate change in irrigation management in North-East India. Agricultural Water Management, 127, 97-106.

Navarro-Hellín, H., Martínez-del-Rincon, J., Domingo-Miguel, R., Soto-Valles, F., & Torres-Sánchez, R. (2016). A decision support system for managing irrigation in agriculture. Computers and Electronics in Agriculture, 124, 121-131.

Perera, K. C., Western, A. W., George, B., & Nawarathna, B. (2015). Multivariate time series modeling of short-term system scale irrigation demand. Journal of Hydrology, 531, 1003-1019.

Unduhan

Diterbitkan

2018-03-09

Cara Mengutip

Rahmandani, D., Irianto, E. W., Sofiyuddin, H. A., Hidayah, S., Hadihardaja, I., & Soentoro, E. A. (2018). Evaluasi ketepatan pemberian air menggunakan Sistem Manajemen Operasi Irigasi (SMOI) di Daerah Irigasi Bondoyudo. Jurnal Irigasi, 12(2), 119–130. https://doi.org/10.31028/ji.v12.i2.119-130

Terbitan

Bagian

Artikel

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

> >> 
Loading...