Rancangan unit pengelola irigasi modern di Indonesia

Penulis

  • Bastin Yungga Angguniko Balai Penelitian dan Pengembangan Irigasi
  • Susi Hidayah Balai Litbang Penerapan Teknologi Sumber Daya Air

DOI:

https://doi.org/10.31028/ji.v12.i1.23-36

Kata Kunci:

irigasi, kelembagaan, manajemen, modernisasi, pertanian

Abstrak

Pembentukan unit pengelola irigasi di Indonesia merupakan amanat yang tertera dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019. Kebutuhan ini didasari pada masih lemahnya upaya pengelolaan jaringan irigasi. Dari 3,3 juta hektar luas jaringan, sebanyak 52% berada dalam kondisi buruk pada tahun 2014. Untuk itu pembentukan unit irigasi yang dibawahi oleh seorang manajer merupakan langkah yang dianggap tepat untuk meningkatkan kondisi jaringan. Penelitian ini mencoba menemukenali faktor-faktor utama yang perlu ada dalam pembentukan sebuah kelembagaan pengelola irigasi modern (UPIM). Upaya tersebut dilakukan melalui audit pelaksanaan kegiatan operasi dan pemeliharaan irigasi di daerah irigasi kewenangan pusat, baik yang dilaksanakan melalui mekanisme swakelola maupun melalui tugas pembantuan. Hasil temuan lapangan kemudian dianalisa melalui metode SWOT, diikuti dengan penentuan faktor-faktor kunci keberhasilan pengelolaan. Terdapat lima temuan fungsi utama pengelolaan irigasi modern dari hasil penelitian ini yaitu; (1) pemrograman dan sistem informasi, (2) pengendalian operasi dan pemeliharaan, (3) pengamanan irigasi, (4) knowledge center dan pengembangan SDM, dan (5) fungsi penyuluhan dan tata guna air (PTGA). Adanya fungsi knowledge center dan PTGA merupakan inovasi manajemen yang menjadi keunggulan dalam penelitian ini. Seluruh fungsi tersebut kemudian disusun dalam sebuah struktur kelembagaan yang didasarkan pada tipologi masing-masing daerah irigasi. Untuk kelancaran penerapan UPIM, diperlukan dukungan berupa surat keputusan serta pedoman pelaksanaan yang dapat dipahami oleh seluruh stakeholder.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Arif, S.S., & Prabowo, A. (2014). Pokok-pokok Modernisasi Irigasi Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum.

Balai Litbang Penerapan Teknologi Sumber Daya Air. (2016). Laporan Akhir Urgensi Pengelola Irigasi Modern. Jakarta: Balai Litbang Penerapan Teknologi Sumber Daya Air, Pusat Litbang Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Badan Litbang, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat .

Direktorat Irigasi dan Rawa. (2015). Manager Irigasi dan Knowledge Center. Jakarta: Direktorat Irigasi dan Rawa, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Direktorat Irigasi dan Rawa. (2015). Rencana Strategis Direktorat Irigasi dan Rawa 2015-2019. Jakarta: Direktorat Irigasi dan Rawa, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat .

Endri. (2010). Peran human capital dalam meningkatkan kinerja perusahaan: suatu tinjauan teoritis dan empiris. Jurnal Administrasi Bisnis, Center for Business Studies, 6(2), 179-190.

FAO. (1997). Summary Report: Modernization of Irrigation Scheme: Past Experiences and Future Option. Rome, Italy: Food and Agriculture Organization, United Nations.

Hakim, A., Suriadi, A., dan Masruri. (2012). Tingkat kesiapan masyarakat petani terhadap rencana modernisasi irigasi (studi kasus di Daerah Irigasi Barugbug, Jawa Barat). Jurnal Sosial Ekonomi Pekerjaan Umum, 4(2), 67-78.

Juanda, B. & Suciati, L.P. (2011). Aplikasi teori permainan pada perancangan pola kerja sama yang adil dalam pengelolaan irigasi di tingkat petani. Jurnal Agro Ekonomi, 29(2), 217-236.

Kandou, Y.L., Lengkong, V.P.K., & Sendow, G. (2016). Pengaruh knowledge management, skill dan attitude terhadap kinerja karyawan (studi pada PT. Bank Sulutgo Kantor Pusat di Manado). Jurnal Berkala Imiah Efisiensi, 16(1), 147-158.

Kotter, J.P. (1996). Leading Change, Boston, Massachusetts. Boston: Harvard Business School Press.

Ongkorahardjo, M.D.P.A., Susanto, A., & Rachmawati, D. (2008). Analisis pengaruh human capital terhadap kinerja perusahaan (studi empiris pada kantor akuntan publik di Indonesia). Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 10(1), 11-21.

Prasetijo, H. (2010). Studi pemberdayaan lembaga pengelola jaringan irigasi di tingkat desa. Jurnal Pengairan Universitas Brawijaya, 1(1), 1-12.

Rachman, B. (2009). Kebijakan sistem kelembagaan pengelolaan irigasi: kasus Provinsi Banten. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian, 7(1), 1-19.

Rostyaningsih, D. (2004). Implementasi program Penyerahan Pengelolaan Irigasi (PPI) di era otonomi daerah (studi kasus di Daerah Irigasi Krogowanan Kabupaten Magelang). Jurnal Dialogue JIAKP, 1(1), 64-75.

Sari, W.K, & Tania, K.D. (2014). Penerapan Knowledge Management System (KMS) berbasis web studi kasus bagian teknisi dan jaringan fakultas ilmu komputer universitas sriwijaya. Jurnal Sistem Informasi, 6(2), 681-688.

Widodo, J. (2010). Analisis Kebijakan Publik. Malang: Bayumedia.

Unduhan

Diterbitkan

2017-12-29

Cara Mengutip

Angguniko, B. Y., & Hidayah, S. (2017). Rancangan unit pengelola irigasi modern di Indonesia. Jurnal Irigasi, 12(1), 23–36. https://doi.org/10.31028/ji.v12.i1.23-36

Terbitan

Bagian

Artikel
Loading...