Pengintegrasian penjadwalan rotasi pemberian air irigasi dalam sistem manajemen operasi dan pemeliharaan irigasi
DOI:
https://doi.org/10.31028/ji.v17.i2.37-44Kata Kunci:
faktor K, neraca air, operasi irigasi, SMOPI, rotasi pemberian airAbstrak
Pembagian air pada operasi jaringan irigasi banyak terkendala saat tuntutan kebutuhan air lebih banyak dibandingkan dengan ketersediaan air di bendung. Pada sebagian daerah irigasi, permasalahan tersebut diatasi dengan melaksanakan rotasi pembagian air. Namun demikian, penjadwalan rotasi saat ini umumnya dilakukan hanya memperhitungkan pemerataan air berdasarkan proporsi luas lahan yang diairi. Seiring dengan meningkatnya tuntutan layanan irigasi yang lebih baik, penjadwalan rotasi perlu juga memperhitungkan kriteria teknis lainnya. Studi ini dilakukan untuk mengembangkan dan menerapkan metode rotasi pemberian air yang memperhitungkan kriteria lokasi, kecukupan, pemerataan, dan ketepatan waktu. Pengembangan diintegrasikan dalam bentuk modul pada aplikasi Sistem Manajemen Operasi dan Pemeliharaan Irigasi (SMOPI) yang telah banyak diterapkan di berbagai daerah irigasi di Indonesia. Modul ini dapat dipilih pada saat kebutuhan air lebih banyak dari air yang tersedia, khususnya saat kondisi faktor K kurang dari 70%. Penjadwalan rotasi pemberian air dilakukan dengan mengintegrasikan setiap kriteria dengan data aktual yang diisikan petugas pada aplikasi SMOPI. Uji coba dan simulasi penjadwalan rotasi dilakukan di Daerah Irigasi Ciliman, Banten. Hasil simulasi menunjukkan penambahan luas tanam sekitar 7% dari luasan sebelum dilakukannya penjadwalan rotasi pemberian air. Penggunaan sistem penjadwalan rotasi pemberian air dapat membantu proses perhitungan dan pemberian air oleh petugas di lapangan serta mengoptimalkan pengalokasian air untuk setiap petak tersier.
Unduhan
Referensi
Afrasiabikia, P., Parvaresh Rizi, A., & Javan, M. (2017). Scenarios for improvement of water distribution in Doroodzan irrigation network based on hydraulic simulation. Computers and Electronics in Agriculture, 135, 312–320. https://doi.org/10.1016/j.compag.2017.02.011
Delgoda, D., Malano, H., Saleem, S. K., & Halgamuge, M. N. (2017). A novel generic optimization method for irrigation scheduling under multiple objectives and multiple hierarchical layers in a canal network. Advances in Water Resources, 105, 188–204. https://doi.org/10.1016/j.advwatres.2017.04.025
Efendi, A., Harisuseno, D., & Prayogo, T. B. (2019). Peningkatan intensitas tanam padi melalui pemanfaatan debit surplus sungai, penerapan sumur renteng, dan sistem giliran. Jurnal Irigasi, 14(1), 1–16. https://doi.org/10.31028/ji.v14.i1.1-16
Faishal, A. (2013). Evaluasi Ketersediaan dan Kebutuhan Air untuk Pertanian DI Boro Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah (Skripsi). Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia. Diperoleh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian/64809
Food and Agriculture Organization (Ed.). (2011). The state of the world’s land and water resources for food and agriculture: Managing systems at risk (1st ed). Milton Park, Abingdon ; New York, NY: Earthscan.
Hansen, V. E., Israelsen, O. W., & Stringham, G. E. (1979). Irrigation Principles and Practices (4th ed). New York, USA: John Wiley and Sons.
Kaur, S., Srivastava, D. K., & Arya, D. S. (2013). Improved Planning Model for Canal Scheduling of Rotational Irrigation. Journal of Irrigation and Drainage Engineering, 139(7), 560–570. https://doi.org/10.1061/(ASCE)IR.1943-4774.0000575
Kementerian PUPR. (2015). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.
Li, M., Fu, Q., Singh, V. P., & Liu, D. (2018). An interval multi-objective programming model for irrigation water allocation under uncertainty. Agricultural Water Management, 196, 24–36.https://doi.org/10.1016/j.agwat.2017.10.016
Permana, C. D. (2019). Studi Evaluasi Kebutuhan Air Irigasi Dan Penyusunan Jadwal Pembagian Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Molek Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang (Disertasi). Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi. (2017). Modul Pelaksanaan Operasi Jaringan Irigasi. Diperoleh dari https://simantu.pu.go.id/epel/edok/d2e82_Modul_Operasi_dan_Pemeliharaan.pdf
Rahman, A. L., Fauzi, M., & Sujatmoko, B. (2019). Sistem Pemberian Air secara Rotasi Daerah Irigasi Kaiti Samo di Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Teknik, 13(1), 43–51. https://doi.org/10.31849/teknik.v13i1.2931
Santhi, C., & Pundarikanthan, N. V. (2000). A new planning model for canal scheduling of rotational irrigation. Agricultural Water Management, 43(3), 327–343. https://doi.org/10.1016/S0378-3774(99)00065-7
Sayonara, R., & Siswoyo, R. D. (2019). Optimasi debit dengan memaksimalkan luas lahan pertanian guna mendapatkan hasil produksi pertanian yang maksimal pada Jaringan Irigasi Weliman di Kabupaten Malaka. JUTEKS: Jurnal Teknik Sipil, 4(1), 18–27.
Sofiyuddin, H. A., & Rahmandani, D. (2019). Akselerasi waktu pelaporan operasi irigasi menggunakan perangkat lunak berbasis web Sistem Manajemen Operasi dan Pemeliharaan Irigasi (SMOPI). Jurnal Irigasi, 14(2), 63–78. https://doi.org/10.31028/ji.v14.i2.63-78
Utaminingsih, W., Hidayah, S., Sofiyuddin, H., Zukhrufiyati, A., & Susilowati, S. (2019). SMOPI Menjawab Tantangan Pengelolaan Irigasi. Bandung, Indonesia: Puslitbang Sumber Daya Air.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Irigasi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Naskah dilisensikan berdasarkan Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.