Optimasi operasi irigasi pada kondisi darurat pasca bencana gempa di Daerah Irigasi Gumbasa, Sigi, Sulawesi Tengah

Penulis

  • Haryo Istianto Balai Litbang Irigasi, Puslitbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat
  • Hanhan Ahmad Sofiyuddin Balai Litbang Irigasi, Puslitbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat

DOI:

https://doi.org/10.31028/ji.v14.i2.103-112

Kata Kunci:

Optimasi, Jaringan Irigasi, Skot Balok, Pintu Sorong, Elevasi Muka Air, DUFLOW

Abstrak

Kejadian bencana gempa di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah telah merusak Daerah Irigasi Gumbasa. Rehabilitasi jaringan irigasi akan dilaksanakan secara bertahap dimulai  pada tahap I dari bendung hingga ke ruas saluran di BGKn 8 (Sibalaya) yang terdampak likuifaksi. Operasi irigasi perlu dilakukan secara bertahap pada jaringan irigasi yang telah selesai direhabilitasi dan siap diairi sehingga masyarakat sekitar dapat segera bercocok tanam dan tidak kehilangan mata pencaharian. Namun demikian, luas layanan dan debit yang diperlukan jauh lebih rendah dibandingkan desain sehingga akan mengakibatkan beberapa kendala distribusi air. Penelitian ini untuk merumuskan pola operasi irigasi DI Gumbasa pada kondisi darurat dimana debit yang dialirkan jauh lebih kecil dibandingkan debit rencana. Penelitian dilakukan dalam bentuk pengumpulan data dan perumusan skenario operasi irigasi melalui analisis hidraulik. Skenario yang disimulasikan adalah operasi tanpa optimasi, optimasi dengan menggunakan pintu sorong eksisting, dan optimasi menggunakan skotbalok. Berdasarkan hasil permodelan, operasi irigasi tanpa optimasi tidak dapat di lakukan karena elevasi air tidak dapat naik dan mengalir ke saluran sekunder dikarenakan besarnya dimensi saluran primer. Optimasi penggunakan pintu sorong hanya dapat meninggikan elevasi air sebesar ±1 m dari dasar saluran. Selain itu jika optimasi dilakukan dengan penutupan pintu sorong secara total dapat mengakibatkan air melimpas keluar di beberapa lokasi. Pada skenario terakhir pemanfaatan skot balok untuk optimasi merupakan solusi yang terbaik. Skot balok dapat meninggikan air pada ketinggian yang dibutuhkan. Skot balok adalah bangunan yang cukup baik untuk pengatur muka air sementara dimana ketinggian muka air dapat diatur walaupun debit yang mengalir relatif kecil.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Biografi Penulis

Haryo Istianto, Balai Litbang Irigasi, Puslitbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat

Fungsional Peneliti

Referensi

Bradley, K., Mallick, R., Andikagumi, H., Hubbard, J., Meilianda, E., Switzer, A., Hill, E. M. (2019). Earthquake-triggered 2018 Palu Valley landslides enabled by wet rice cultivation. Nature Geoscience, 12(11), 935-939. https://doi.org/10.1038/s41561-019-0444-1

Bruen, M., & Yang, J. (2006). Combined Hydraulic and Black-Box Models for Flood Forecasting in Urban Drainage Systems. Journal of Hydrologic Engineering, 11(6), 589-596. https://doi.org/10.1061/(ASCE)1084-0699(2006)11:6(589)

Clemmens A. J., Holly F. M., & Schuurmans W. (1993). Description and Evaluation of Program: DUFLOW. Journal of Irrigation and Drainage Engineering, 119(4), 724-734. https://doi.org/10.1061/(ASCE)0733-9437(1993)119:4(724)

de Sousa, L. S., Wambua, R. M., Raude, J. M., & Mutua, B. M. (2019). Assessment of water flow and sedimentation processes in irrigation schemes for decision-support tool development: A case review for the Chókwè Irrigation Scheme, Mozambique. AgriEngineering, 1(1), 100-118. https://doi.org/10.3390/agriengineering1010008

Gammal, H. A. A. E., & Ali, H. M. M. (2011). Commissioning of abandoned drainage water reuse systems in Egypt: A case study of upgrading the Umoum project, Nile Delta. Irrigation and Drainage, 60(1), 115-122. https://doi.org/10.1002/ird.561

Idriss, I. M., & Boulanger, R. W. (2006). Semi-empirical procedures for evaluating liquefaction potential during earthquakes. Soil Dynamics and Earthquake Engineering, 26(2), 115-130. https://doi.org/10.1016/j.soildyn.2004.11.023

Irawan, B., Gatoet, S. H., Purwoto, A., Supadi, Valeriana, D., Sutrisno, N., & Kartiwa, B. (2013). Laporan Hasil Penelitian Kajian Kebijakan Akselerasi Pertumbuhan Pro duksi Padi di Luar Jawa. Bogor, Indonesia: Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian.

Iwasaki, T., Arakawa, T., & Tokida, K.-I. (1984). Simplified procedures for assessing soil liquefaction during earthquakes. International Journal of Soil Dynamics and Earthquake Engineering, 3(1), 49-58. https://doi.org/10.10160/261-7277(84)90027-5

Muzdalifah. (2014). Pengaruh Irigasi Terhadap Produksi Usahatani Padi Sawah di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru. Agrotekbis, 2(1), 76-84.

Noha, S, D., A. M., E. S., M. M, Y., & Heba, K, A. (2017). A decision support tool to reduce pollution along Rosetta branch. Journal of Environmental Science, 40(2), 63-78. https://doi.org/10.21608/jes.2017.20051

Patro, S., Chatterjee, C., Mohanty, S., Singh, R., & Raghuwanshi, N. S. (2009). Flood inundation modeling using MIKE FLOOD and remote sensing data. Journal of the Indian Society of Remote Sensing, 37(1), 107-118. https://doi.org/10.1007/s12524-009-0002-1

Ramesh R., Datta Bithin, Bhallamudi S. Murty, & Narayana A. (2000). Optimal Estimation of Roughness in Open-Channel Flows. Journal of Hydraulic Engineering, 126(4), 299-303. https://doi.org/10.1061/(ASCE)0733-9429(2000)126:4(299)

Situngkir, A. M. (2016). Evaluation and improvement of drainage performance in Gedongtataan, Lampung using DUFLOW Modeling Studio. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 6(2), 111-121.

STOWA. (2005). Duflow Modeling Studio: Users. Guide Version 3.6. Delft, Netherlands: STOWA.

Theol, S. A., Jagers, B., Suryadi, F. X., & Fraiture, C. de. (2019). The use of Delft3D for Irrigation Systems Simulations. Irrigation and Drainage, 68(2), 318-331. https://doi.org/10.1002/ird.2311

Usul, N., & Turan, B. (2006). Flood forecasting and analysis within the Ulus Basin, Turkey, using geographic information systems. Natural Hazards, 39(2), 213-229. https://doi.org/10.1007/s11069-006-0024-8

Vijay, R., Sargoankar, A., & Gupta, A. (2007). Hydrodynamic Simulation of River Yamuna for Riverbed Assessment: A Case Study of Delhi Region. Environmental Monitoring and Assessment, 130(1), 381-387. https://doi.org/10.1007/s10661-006-9405-4

Wasantha Lal A. M. (1995). Calibration of Riverbed Roughness. Journal of Hydraulic Engineering, 121(9), 664-671. https://doi.org/10.1061/(ASCE)0733-9429(1995)121:9(664)

Watkinson, I. M., & Hall, R. (2019). Impact of communal irrigation on the 2018 Palu earthquake-triggered landslides. Nature Geoscience, 12(11), 940-945. https://doi.org/10.1038/s41561-019-0448-x

Unduhan

Diterbitkan

2019-12-31

Cara Mengutip

Istianto, H., & Sofiyuddin, H. A. (2019). Optimasi operasi irigasi pada kondisi darurat pasca bencana gempa di Daerah Irigasi Gumbasa, Sigi, Sulawesi Tengah. Jurnal Irigasi, 14(2), 103–112. https://doi.org/10.31028/ji.v14.i2.103-112

Terbitan

Bagian

Artikel

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

Loading...