Rancang bangun dan evaluasi kinerja irigasi mikro di Pulau Haruku, Maluku

Penulis

  • Dadan Rahmandani Balai Teknik Irigasi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR
  • Hanhan Ahmad Sofiyuddin Balai Teknik Irigasi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR
  • Ratna Adiana Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR
  • Abid Hendri Indarta Balai Teknik Irigasi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR
  • Hayatuddin Tuasikal Balai Wilayah Sungai Maluku Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR

DOI:

https://doi.org/10.31028/ji.v15.i1.31-44

Kata Kunci:

irigasi hemat air, irigasi mikro, Pulau Haruku, jaringan irigasi, kinerja

Abstrak

Pengembangan lahan pertanian beririgasi di pulau-pulau kecil banyak mengalami kendala karena ketersediaan air yang sangat terbatas. Pengembangan lahan beririgasi sering terkendala kebutuhan air untuk lahan pertanian yang relatif tinggi sehingga terjadi kompetisi penggunaan air dengan kebutuhan domestik. Dengan demikian, pengembangan lahan beririgasi perlu dilakukan dengan menerapkan teknologi irigasi hemat air seperti irigasi mikro. Penelitian dilakukan untuk mengujicoba dan mengidentifikasi dampak penerapan teknologi irigasi mikro di pulau kecil. Penelitian dilakukan di Pulau Haruku, Maluku Tengah melalui uji coba penerapan dan pengukuran kondisi kinerja jaringan. Hasil uji penerapan menunjukkan bahwa pemasangan jaringan, operasi irigasi, pekerjaan pemupukan, pemberantasan hama, dan penyiangan pada penerapan irigasi mikro lebih mudah dan lebih cepat. Irigasi konvensional dengan sistem kocor memerlukan waktu yang lama dan tenaga kerja yang banyak untuk memenuhi kebutuhan air tanaman. Dengan demikian di lokasi penelitian, kebutuhan air tidak dapat dipenuhi hampir 47% periode selama musim tanam dan produksi tanaman tidak optimal. Lain halnya dengan irigasi mikro dimana pemberian air dapat dilakukan pada volume dan waktu yang tepat. Lengas tanah dapat dipertahankan pada kadar yang optimum melalui interval irigasi yang pendek dan durasi yang lebih lama. Dari aspek sosial ekonomi, terjadi performa yang baik pada aspek ekonomi para petani yang ditunjukkan dengan kenaikan penghasilan serta dapat menyisihkan sebagian penghasilannya untuk ditabung. Sedangkan dari aspek sosial, penerapan teknologi irigasi mikro sangat dibutuhkan oleh petani di Pulau Haruku. Hasil tersebut menunjukkan bahwa irigasi mikro dapat menjadi alternatif teknologi untuk mendukung pengelolaan sumber daya air di pulau kecil khususnya di Pulau Haruku.


Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Aminah, S. (2015). Pengembangan kapasitas petani kecil lahan kering untuk mewujudkan ketahanan pangan. Jurnal Bina Praja, 7(3), 197-210. https://doi.org/10.21787/ jbp.07.2015.197-209

Balai Irigasi. (2011). Laporan Interim Pengkajian Efisiensi Penggunaan Air Irigasi Air Tanah (Irigasi Mikro). Bekasi, Indonesia: Balai Irigasi, Puslitbang SDA, Balitbang, Kementerian PU.

Chandra, H., Triyono, S., & Kadir, M. Z. (2015). Rancang bangun dan uji kinerja sistem kontrol otomatis pada irigasi tetes menggunakan Mikrokontroller Arduino Mega. Jurnal Teknik Pertanian Lampung, 4(4), 235-244.

Ekaputra, E. G., Yanti, D., Saputra, D., & Irsyad, F. (2016). Rancang bangun sistem irigasi tetes untuk budidaya cabai (Capsicum annum L.) dalam greenhouse di Nagari Biaro, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Jurnal Irigasi, 11(2), 103-112. http://dx.doi.org/10.31028/ji.v11.i2.103-112

Haridjaja, O., Baskoro, D. P. T., & Setianingsih, M. (2013). Perbedaan nilai kadar air kapasitas lapang berdasarkan Metode Alhricks, Drainase Bebas, dan Pressure Plate pada berbagai tekstur tanah dan hubungannya dengan pertumbuhan bunga matahari (Helianthus annuus L.). Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, 15(2), 52-59. https://doi.org/10.29244/jitl.15.2.52-59

Haryati, U. (2014). Teknologi irigasi suplemen untuk adaptasi perubahan iklim pada pertanian lahan kering. Jurnal Sumberdaya Lahan, 8(1), 43-57. https://doi.org/10.21082/jsdl.v8n1. 2014.%p

Howell, T. A. (2003). Irrigation efï¬ciency. Dalam B. A. Stewart & T. A. Howell (Ed.), Encyclopedia of Water Science (hlm. 467-472). New York, USA: Marcel Dekker.

Irmak, S., Odhiambo, L. O., Kranz, W. L., & Eisenhauer, D. E. (2011). Irrigation efficiency and uniformity, and crop water use efficiency. Biological Systems Engineering: Papers and Publications, 451.

Joubert, M. D., Ridwan, D., & Pratiwi, R. M. (2017). Kinerja jaringan irigasi air tanah pada irigasi hemat air berbasis pompa air tenaga surya. Jurnal Irigasi, 11(2), 125-132. http://dx.doi.org/10.31028/ji.v11.i2.125-132

Kartasasmita, G. (2005). Ketahanan pangan dan ketahanan bangsa. Dipresentasikan pada Pengembangan Ketahanan Pangan Berbasis Kearifan Lokal, Bandung, Indonesia.

Nakayama, F. S., & Bucks, D. A. (Ed.). (1986). Trickle Irrigation for Crop Production: Design, Operation, and Management. Amsterdam, Netherlands: Elsevier Science Publisher.

Nikijuluw, V. P. H., & Dietriech, G. G. (2013). Kapasitas dan potensi pulau kecil sebagai kawasan mandiri pangan. Dalam E. Pasandaran, E. E. Ananto, K. Suradisastra, N. S. Saad, B. Irawan, H. Soeparno, & A. Hendriadi (Ed.), Membangun Kemandirian Pangan Pulau-Pulau Kecil dan Wilayah Perbatasan (hlm. 21-36). Jakarta, Indonesia: IAARD Press.

Phocaides, A. (2007). Handbook on Pressurized Irrigation Techniques. Rome, Italy: Food and Agriculture Organization of the United Nations.

Prastowo. (2010a). Irigasi Tetes Teori dan Aplikasi. Bogor, Indonesia: IPB Press.

Prastowo. (2010b). Manual Rancangan Hidrolika Sub-unit Irigasi Tetes. Bogor: IPB Press.

Rahmandani, D., Setianingwulan, I. S., & Ridwan, D. (2011). Irigasi Mikro, Alternatif Teknologi pada Lahan Kering. Bandung: Puslitbang Sumber Daya Air.

Ridwan, D. (2013). Model jaringan irigasi tetes berbasis bahan lokal untuk pertanian lahan sempit. Jurnal Irigasi, 8(2), 90-98.

Sapei, A. (2006). Irigasi Tetes (Drip/Trickle Irrigation). Diperoleh dari http://asepsapei. staff.ipb.ac.id/files/2011/01/irigasi-tetes1.pdf

Sosrodarsono, S., & Takeda. (2006). Hidrologi untuk Pengairan. Jakarta: Pradnya Pramita.

Sumedi. (2014). Membangun Kemandirian Pangan Pulau-Pulau Kecil dan Wilayah Perbatasan. IAARD Press: Jakarta.

Titaley, P. A. (2006). Kebijakan revitalisasi pertanian di Maluku. Dipresentasikan pada Lokakarya Sagu: “Sagu dalam Revitalisasi Pertanian Maluku,†Ambon.

Wijayanto, I. W., Danar Susilo. (2018). Implementasi teknologi irigasi tetes pada budidaya tanaman buah naga. Jurnal Keteknikan Pertanian, 6(1), 1-8.

Yanto, H., Tusi, A., & Triyono, S. (2014). Aplikasi sistem irigasi tetes pada tanaman kembang kol (Brassica Oleracea Var. Botrytis L. Subvar. Cauliflora DC) dalam green house. Jurnal Teknik Pertanian Lampung, 3(2), 141-154.

Unduhan

Diterbitkan

2020-10-01

Cara Mengutip

Rahmandani, D., Sofiyuddin, H. A., Adiana, R., Indarta, A. H., & Tuasikal, H. (2020). Rancang bangun dan evaluasi kinerja irigasi mikro di Pulau Haruku, Maluku. Jurnal Irigasi, 15(1), 31–44. https://doi.org/10.31028/ji.v15.i1.31-44

Terbitan

Bagian

Artikel

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

> >> 
Loading...