Rancangan sistem irigasi evaporatif untuk tanaman lada
DOI:
https://doi.org/10.31028/ji.v15.i1.45-54Kata Kunci:
irigasi evaporatif, koefisien tanaman, rumah tanaman, Piper nigrum L., irigasi tetesAbstrak
Salah satu kendala dalam pemberian air irigasi adalah sulitnya menetapkan parameter yang digunakan untuk pengaturan waktu dan jumlah air irigasi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Salah satu alternatif parameter yang dapat digunakan adalah berdasarkan evaporasi. Penelitian ini bertujuan menghasilkan rancangan sistem irigasi evaporatif dan mengetahui berbagai koefisien tanaman lada. Jaringan irigasi tetes terdiri dari tangki suplay dan pipa distribusi yang memberikan air ke pot tanaman. Pengaturan buka tutup klep jaringan dilakukan berdasarkan evaporasi di tangki suplay. Penelitian dilakukan di rumah tanaman selama 5 bulan dengan mengamati komponen neraca air di antaranya adalah laju evaporasi yang diukur berdasarkan perubahan level air dalam tangki penyuplai air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa evapotranspirasi di luar rumah tanaman lebih besar dari pada yang di dalam rumah tanaman. Saat awal penanaman tanaman lada, evapotranspirasi yang terjadi sebesar 5,2 mm/hari di dalam rumah tanaman dan 4,9 mm/hari di luar rumah tanaman. Evapotranspirasi rata-rata selama pengamatan di dalam rumah tanaman sebesar 4,1 mm/hari dan di luar rumah tanaman 3,8 mm/hari. Pemberian air dengan sistem irigasi evaporatif ini sebesar 5,2 mm/hari telah mampu memenuhi kebutuhan air evapotranspirasi tanaman lada 4,1 mm/hari. Pemberian air tersebut telah mampu mendorong pertumbuhan cabang primer dan pembungaan. Pertumbuhan tanaman lada normal selama penelitian ini dengan koefisien tanaman terhitung berkisar antara 0,1-0,7.
Unduhan
Referensi
Allen, R. G., Pereira, L. S., Raes, D., & Smith, M. (2006). FAO Irrigation and Drainage Paper No 56: Crop Evapotranspiration (Guidelines for Computing Crop Water Requirments). Rome (IT): FAO of UN. 64. Diperoleh dari http://www.fao.org/tempref/SD/Reserved/Agromet/PET/FAO_Irrigation_Drainage_Paper_56.pdf
Ardiansyah, Setiawan, B. I., Arif, C., & Saptomo, S. K. (2019). Peningkatan efisiensi aplikasi air pada petakan sawah dengan penerapan irigasi evaporatif (kajian teoritis). Jurnal Irigasi, 14(1), 47-54. http://dx.doi.org/10.31028/ji.v14.i1.46-53
Dewi, V. A. K., Setiawan, B. I., Waspodo, R. S. B., & Liyantono. (2020). Microlimate condition in the natural ventilated greenhouse. Jurnal Tanah dan Iklim, 44(1), 30-35. http://dx.doi.org/10.21082/jti.v44n1.2020.31-36
Ekaputra, E. G., Yanti, D., Saputra, D., & Irsyad, F. (2016). Rancang bangun sistem irigasi tetes untuk budidaya cabai (Capsicum annum L.) dalam greenhouse di Nagari Biaro, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Jurnal Irigasi, 11(2), 103-112. http://dx.doi.org/10.31028/ji.v11.i2.103-112
Fajar, A., Purwanto, M. Y. J., & Tarigan, S. D. (2016). Efisiensi sistem irigasi pipa untuk mengidentifikasi tingkat kelayakan pemberian air dalam pengelolaan air irigasi. Jurnal Irigasi, 11(1), 33-42.
Hartz, T., & Hanson, D. B. (2009). Drip Irrigation and Fertigation Management of Processing Tomato. University of California. Diperoleh dari https://vric.ucdavis.edu/pdf/TOMATO/tomato_drip%20irrigation%20and%20fertigation%20mgmt%20of%20processing%20tomato%202009_05.pdf
Hermantoro, Setiawan, B. I., Hardiamidjojo, M. H., & Bintoro, M. H. (2002). Kajian sistem fertigasi kendi pada budidaya tanaman di lahan kering (hlm. 6 p). Dipresentasikan pada Seminar Nasional PERTETA, Malang, Indonesia: Universitas Brawijaya.
Hidayatullah, S. (2015). Aplikasi Hukum Archimedes sebagai Pengukur Berat Benda di Atas Kapal Berbasis Arduino Uno menggunakan Rotary Encoder (Skripsi). Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Surabaya, Surabaya.
Kasiran, K. (2006). Teknologi irigasi tetes “RO drip†untuk budidaya tanaman sayuran di lahan kering dataran rendah. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, 8(1), 26-30.
Manohara, D., Wahyuno, D., & Rivai, A. (2013). Teknologi Unggulan Lada Budidaya Pendukung Varietas Unggul. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Diperoleh dari http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2017/12/Teknologi-unggulan-lada.pdf
Nuryani. (1996). Klasifikasi dan karakteristik tanaman lada. Dalam Monograf Tanaman Lada. Bogor: Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.
Pangestu, & Waspodo, R. S. B. (2019). Prediksi potensi cadangan air Tanah menggunakan persamaan Darcy di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan, 4(1), 59-68. https://doi.org/10.29244/jsil.4.1.59-68
Penman. (1948). Natural evaporation from open water, bare soil and grass. Proceedings of the Royal Society of London. Series A. Mathematical and Physical Sciences, 193(1032), 120-145. https://doi.org/10.1098/rspa.1948.0037
Wahid, P., & Suparman, U. (1986). Teknik budidaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman lada. Edisi Khusus Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, 2(1), 1-11.
Wahid, P., Syakir, M., Hermanto, Surmaini, E., & Pitono, J. (2005). Pencucian dan serapan hara lada perdu (Piper nigrum L.) pada berbagai tingkat dan frekuensi pemberian air. Jurnal Littri, 2(1), 13-18.
Wahid, P., Zaubin, R., & Ilas. (1995). Aspek Pemeliharaan dan Budidaya Lada. Bogor: Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Naskah dilisensikan berdasarkan Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.