Identifikasi kondisi dan keberfungsian aset irigasi pada Daerah Irigasi Bedadung, Kabupaten Jember, Jawa Timur

Penulis

  • Bintang Candra Jatmiko Magister Sumber Daya Air Pertanian, Pascasarjana, Universitas Jember
  • Idah Andriyani Magister Sumber Daya Air Pertanian, Pascasarjana, Universitas Jember
  • Heru Ernanda Magister Pengelolaan Sumber Daya Air Pertanian, Pascasarjana, Universitas Jember
  • Maulana Akbar Magister Sumber Daya Air Pertanian, Pascasarjana, Universitas Jember

DOI:

https://doi.org/10.31028/ji.v16.i2.1-12

Kata Kunci:

layanan irigasi, daerah irigasi, operasi, pemeliharaan, manajemen aset, penetapan prioritas

Abstrak

Sektor pertanian diharapkan berkontribusi sebagai wujud ketahanan pangan di Indonesia. Strategi yang digunakan adalah peningkatan kinerja infrastruktur irigasi yang dilakukan dengan cara menilai dari sector sistem irigasi. Sistem Irigasi Bedadung mengairi 13.245 ha merupakan sistem irigasi terluas di Kabupaten Jember. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penilaian kondisi dan keberfungsian aset irigasi pada Sistem Irigasi Bedadung. Penilaian ini dilakukan berdasarkan kondisi eksisting aset irigasi pada Tahun 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sistem Irigasi Bedadung memiliki 439 aset irigasi yang tersebar pada 26 daerah irigasi. Kondisi aset irigasi tergolong baik dengan prosentase sebesar 69% sedangkan sisanya kondisi asetnya rusak prosentase sebesar 31%. Hasil keberfungsian aset sebesar 51% dengan kondisi keberfungsian baik sedangkan sisanya yakni 49% dengan kondisi keberfungsiannya kurang baik dan buruk. Berdasarkan efektifitas penyaluran air irigasi, 165 petak tersier (98,8%) mengalami surplus air irigasi. Berdasarkan prioritas aset, maka perlu dilakukan perbaikan aset pada B. BAR. 1b. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi yang dilakukan saat ini masih belum optimal. Hal ini ditunjukkan oleh adanya kerusakan-kerusakan pada aset irigasi yang dapat mempengaruhi kinerja irigasi terutama servis layanan irigasi yang akan sangat mempengaruhi produktifitas lahan. Untuk memaksimalkan pemeliharaan jaringan irigasi direkomendasikan menentukan Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) berdasarkan kondisi pada aset irigasi.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Arthur, P. K., Ernanda, H., & Ahmad, H. (2015). Model Penetapan Prioritas Rehabilitasi Bendung Berbasis Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus Di Wilayah Kerja UPT Pengairan Kalisat Kabupaten Jember). Diperoleh dari https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71195

Asmorowati, E. T., & Sarasanty, D. (2021). Perencanaan perhitungan AKNOP pada Daerah Irigasi Mrican sebagai upaya peningkatan kinerja irigasi. Cantilever: Jurnal Penelitian dan Kajian Bidang Teknik Sipil, 10(1), 11-17. https://doi.org/10.35139/cantilever.v10i1.84

Dewi, C. R., Suryo, E. A., & Munawir, A. (2017). Peningkatan kinerja operasi dan pemeliharaan Jaringan Irigasi Pacal Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Rekayasa Sipil, 11(2), 124–134. https://doi.org/10.21776/ub.rekayasasipil/2017.011.02.6

Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air Kabupaten Jember. (2020). Daerah Irigasi Bedadung. Jember: Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air Kabupaten Jember.

Direktorat Irigasi dan Rawa. (2013). Standar Perencanaan Irigasi Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan Utama (Head Works) KP – 02. Jakarta: Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum.

Jatmiko, B. C., & Andriyani, I. (2021). Analysis of water availability and planting index in dams in Bedadung watershed. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 708, 012032. https://doi.org/10.1088/1755-1315/708/1/012032

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2015a). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Irigasi. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2015b). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria Penetapan Status Daerah Irigasi. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Mushthofa. (2020). Perencanaan perhitungan angka kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan (AKNOP) (Studi Kasus D.I Nglirip Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban). Jurnal Pengembangan Rekayasa dan Teknologi, 16(1), 27–33. http://dx.doi.org/10.26623/jprt.v16i1.1797

Permatasari, D. I., Ernanda, H., & Wahyuningsih, S. (2015). Kajian penetapan urutan prioritas perbaikan bendung berbasis Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) (Studi Kasus Di UPTD Bangsalsari). Berkala Ilmiah Teknologi Pertanian, 1(1), 1–5.

Purwantini, T. B., & Suhaeti, R. N. (2017). Irigasi kecil: kinerja, masalah, dan solusinya. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 35(2), 91–105.

Puspitasari, I. (2014). Model alokasi pendanaan pemeliharaan infrastruktur irigasi dengan Metode AHP (Analityc Hierarcy Prosess). Jurnal TEDC, 8(2), 160–170.

Setiawan, I. N., Norken, I. N., & Harmayani, K. D. (2018). Evaluasi kinerja pemerintah terhadap kepuasan petani pada operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi pada Daerah Irigasi Tungkub DAS Sungi. Jurnal Spektran, 6(2), 133–143.

Shofiarto, R., Nugraheni, F., & Faisol. (2019). Evaluasi Kinerja dan Penyusunan AKNOP Bangunan Embung di Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Diperoleh dari https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/15207

Tampubolon, S. B., & Suprayogi, S. (2017). Analisis kebutuhan air untuk pertanian di Daerah Irigasi Karangploso Kabupaten Bantul. Jurnal Bumi Indonesia, 6(4).

Unduhan

Diterbitkan

2023-06-04

Cara Mengutip

Jatmiko, B. C., Andriyani, I., Ernanda, H., & Akbar, M. (2023). Identifikasi kondisi dan keberfungsian aset irigasi pada Daerah Irigasi Bedadung, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Jurnal Irigasi, 16(2), 1–12. https://doi.org/10.31028/ji.v16.i2.1-12

Terbitan

Bagian

Artikel
Loading...