Perencanaan Embung Wae Lerong untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi di Daerah Irigasi Wae Lerong Ruteng Provinsi NTT

Penulis

  • Denik Sri Krisnayanti Universitas Nusa Cendana
  • Elsy E. Hangge Universitas Nusa Cendana
  • Tri M.W. Sir Universitas Nusa Cendana
  • Eugenius Nino Mbauth Universitas Nusa Cendana
  • Alvine C. Damayanti Universitas Brawijaya

DOI:

https://doi.org/10.31028/ji.v15.i1.15-30

Kata Kunci:

desain embung, stabilitas lereng, air irigasi, GeoStudio Slope/W, debit andalan

Abstrak

Embung Wae Lerong terletak di Kota Ruteng Kabupaten Manggarai, memiliki luas tangkapan sebesar 0,606 km2 dan curah hujan tahunan berkisar 2.500-3.000 mm/tahun. Namun pada beberapa lokasi masih mengalami keterbatasan air, sehingga dibutuhkan bangunan penangkap hujan untuk membantu peningkatan potensi pertanian saat musim kemarau. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain Embung Wae Lerong sebagai penampung air selama musim hujan agar dapat digunakan dalam pemenuhan kebutuhan air irigasi. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisis data secara empiris. Analisis curah hujan digunakan metode Log Pearson III dan analisis debit banjir menggunakan metode Rasional. Perhitungan evapotranspirasi menggunakan metode Penman Modifikasi dan analisis debit andalan menggunakan metode F.J. Mock. Analisis stabilitas lereng menggunakan metode Limit Equilibrium Method dibantu dengan Program GeoStudio Slope/W 2007. Hasil penelitian menunjukkan curah hujan rerata bulanan berkisar 28,87 - 511,99 mm/bulan. Curah hujan periode ulang 50 tahun sebesar 249,28 mm serta debit banjir untuk kala ulang 50 tahun sebesar 12,094 m3/s. Desain tubuh Embung Wae Lerong adalah tinggi 13,5 m, lebar puncak 5 m, panjang embung 81,50 m, kemiringan lereng hulu 1:3, dan kemiringan hilir 1:2,25. Untuk angka keamanan stabilitas tubuh embung nilainya > 1,10 sehingga masih dalam kondisi aman. Kapasitas tampungan Embung Wae Lerong adalah sebesar 86.540,96 m3 dengan luas permukaan genangan sebesar 19.855,69 m2 pada elevasi MAN 1.204,00 m. Ketersediaan debit andalan pada Embung Wae Lerong adalah 0,001 - 0,793 m3/s dan kebutuhan air irigasi untuk Pola Tata Tanam I (Padi-Padi-Palawija) berkisar hingga 0,176 m3/s. Nilai keseimbangan air mengalami defisit pada bulan Mei - September yang berkisar 0,017 - 0,13 m3/s.

Unduhan

Referensi

Arizal, M. W., Juwono, P. T., & Saputra, A. W. W. (2017). Studi Perencanaan Embung Hutanamora Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara (Skripsi). Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia.

Azizi, B., Anwar, N., & Ansori, M. B. (2014). Perencanaan Embung Jatitamban Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso. Jurnal Teknik Pomits, 1(1), 1-4.

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum. (2013). Standar Perencanaan Irigasi-Bagian Perencanaan (KP-01). Jakarta, Indonesia: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Erojaya, T., PT. (2017). Penyusunan Survey Investigasi dan Desain (SID) Wae Lerong Kecamatan Langke Rembong. Manggarai, Indonesia: Dinas Pekerjaan Umum Bidang PSDA dan Irigasi Kabupaten Manggarai.

Ginting, S., Rahmandani, D., & Indarta, A. H. (2018). Optimasi pemanfaatan air embung Kasih untuk domestik dan irigasi tetes. Jurnal Irigasi, 13(1), 41-54. http://dx.doi.org/10.31028/ ji.v13.i1.41-54

Hatmoko, W., Radhika, Firmansyah, R., & Fathoni, A. (2018). Ketahanan air irigasi pada wilayah sungai di Indonesia. Jurnal Irigasi, 12(2), 65-76. http://dx.doi.org/10.31028/ji.v12.i2.65-76

Kasiro, I., Adidarma, W., Rusli, B. S., Sunarto, & Nugroho, C. L. (1994). Pedoman Kriteria Desain Embung Kecil untuk Daerah Semi Kering di Indonesia. Jakarta, Indonesia: Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum.

Krisnayanti, D. S., & Bunganaen, W. (2018). Koefisien Limpasan Permukaan untuk Embung Kecil di Nusa Tenggara Timur. Kupang: Lembaga Penelitian Universitas Nusa Cendana.

Krisnayanti, D. S., Karels, D. W., & Nursyam, N. A. (2018). Koefisien pengaliran embung kecil Di Pulau Flores Bagian Barat. Jurnal Teknik Sipil, 7(1), 1-14.

Limantara, L. M. (2018). Rekayasa Hidrologi: Edisi Revisi. Yogyakarta, Indonesia: Penerbit Andi.

Notoatmojo, B., & Rivai, R. (2001). Optimasi pengembangan embung di Indonesia. The Winners, 2(1), 12-17. https://doi.org/10.21512/tw.v2i1.3795

Prianto, E., Umar, C., Kartamihardja, E. S., & Husnah, H. (2017). Pengelolaan dan pemanfaatan perairan embung dan bendung di provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 9(2), 105-114. http://dx.doi.org/10.15578/jkpi.9.2.2017.105-114

Pujiastuti, I. T., Asmaranto, R., & Hendrawan, A. P. (2016). Studi Perencanaan Embung Tegaldlimo Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi (Skripsi). Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia.

Soedibyo. (1993). Teknik Bendungan. Jakarta, Indonesia: Pradnya Paramita.

Soedireja, H. R. (2017). Potensi dan upaya pemanfaatan air tanah untuk irigasi lahan kering di Nusa Tenggara. Jurnal Irigasi, 11(2), 67-80. http://dx.doi.org/10.31028/ ji.v12.i2.67-80

Soemarto, C. D. (1987). Hidrologi Teknik. Surabaya, Indonesia: Usaha Nasional.

Soewarno. (1995). Hidrologi Aplikasi Metode Statistik untuk Analisa Data. Bandung, Indonesia: Nova.

Sosrodarsono, S., & Takeda, K. (2016). Bendungan Tipe Urugan. Jakarta, Indonesia: Balai Pustaka.

Unduhan

Diterbitkan

2020-10-01

Cara Mengutip

Krisnayanti, D. S., Hangge, E. E., Sir, T. M., Mbauth, E. N., & Damayanti, A. C. (2020). Perencanaan Embung Wae Lerong untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi di Daerah Irigasi Wae Lerong Ruteng Provinsi NTT. Jurnal Irigasi, 15(1), 15–30. https://doi.org/10.31028/ji.v15.i1.15-30

Terbitan

Bagian

Artikel

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

Loading...