Skenario pengembangan wilayah berbasis daerah irigasi (studi kasus : DI Cihea Kabupaten Cianjur)

Penulis

  • Endang Purnama Dewi Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor
  • M. Yanuar J Purwanto Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor
  • Asep Sapei Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor

DOI:

https://doi.org/10.31028/ji.v9.i2.89-95

Kata Kunci:

pengembangan wilayah, lahan terkonversi, Daerah Irigasi Cihea, pendapatan perkapita

Abstrak

Pengembangan wilayah bertujuan untuk mendorong laju pertumbuhan suatu wilayah, dengan meningkatkan kesejahteraan petani dan mengurangi kesenjangan antar wilayah. Pada prinsipnya, pengembangan wilayah bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dengan indikator pendapatan perkapita yang merata. Di daerah irigasi, pengembangan wilayah juga bisa menambah pendapatan kawasan dengan meningkatkan nilai tambah produk. Dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah Cianjur (RTRW) 2005-2015, Daerah Irigasi Cihea direncanakan akan dikonversi menjadi areal industri seluas 4209,903 ha. Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan arahan strategi untuk Daerah Irigasi Cihea sebagai implementasi dari RTRW. Dalam sistem irigasi, ada sumber daya air dan aktivitas pertanian dengan komoditas pertanian yang bisa diarahkan untuk pengembangan wilayah sebagai implementasi RTRW. Sumber daya ini yang akan dipertimbangkan dalam penelitian ini. Berdasarkan perhitungan neraca air dan produksi kawasan, maka daerah ini berpotensi sebagai daerah industri dengan pengolahan bahan baku pertanian. Sebagai hasilnya, konversi lahan yang seharusnya diperbolehkan hanya 16 persen. Komoditas unggulan daerah irigasi cihea berupa padi dan kedelai. Berdasarkan skenario, sumber daya air mampu mengairi lahan seluas 5.484 ha dengan pola tanam padi-padi-palawija dengan debit andalan minimum air irigasi terjadi pada bulan september yaitu 0,553 m3/detik. Jumlah produksi dari bahan baku pertanian diproses menjadi chiki dan cereal, sehingga bisa memberikan kenaikan pendapatan petani Rp 2.461.706,- per musim tanam. Berdasarkan analisis spasial maka daerah yang dapat dijadikan daerah pengembangan menjadi daerah industri adalah Ciranjang, Sukaratu, Sindangjaya, Mekargalih, Bojongpicung, Kertajaya, dan Cibiuk.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Adisasmita, Rahardjo. 2010. Pembangunan kawasan dan tata ruang edisi pertama. Graha Ilmu : Yogyakarta.

Ahmad A. 2003. Kincir Air Untuk Irigasi. Padang: Pusat Studi Irigasi-Sumberdaya Air, Lahan dan Pembangunan Universitas Andalas.

Departemen Pekerjaan Umum, 1986, Standar Perencanaan Irigasi Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi KP-01, Departemen Pekerjaan Umum, Bandung.

Anwar, A. 1999 Desentralisasi Spasial Melalui Pembangunan Agropolitan, dengan Mereplikasi Kota-Kota Menengah-Kecil di Wilayah Perdesaan. Makalah Lokakarya Pendayagunaan Sumber Daya Pembangunan Wilayah di Propinsi Riau, Pekanbaru.

Austin J.E. 1992. An Agroindustrial Project Analysis. Critical Design Factors. EDI Series in Economic Development. The John Hopkinds University Press, Baltimore and London.

[Bappeda] Badan Perencanaan dan Pembangunan Kabupaten Cianjur. 2013. Rencana Kawasan Industri Kabupaten Cianjur. RTRW Cianjur 2013. Cianjur.

Departemen Pekerjaan Umum. 1993. Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 Kementrian Pekerjaan Umum : Jakarta.

Dinas Pertanian. 2006. Laporan Tahunan 2000-2010. Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur.

Friedman and William. 2008. Regional and Developement Planning. Earth sciences: New Zealand.

Jayadinata, J. T. 1999. Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Perdesaan, Perkotaan dan Wilayah. Penerbit ITB: Bandung.

Nur friday et al. 2012. Studi Penetapan Kebutuhan Lahan Teknis Sebagai Penggerak Pembangunan Desa Menuju Kawasan Agro Industri di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Jurnal Irigasi Vol 2 tahun 2012. Balai Irigasi : Bekasi.

Nusa, MI. 1991. Pengaruh Interval Waktu Pemberian Air Irigasi terhadap Kebutuhan Air Pertumbuhan dan Produksi Padi pada Petak Sawah. [Skripsi]. Padang: Fakultas Pertanian, Universitas Andalas.

Sukandar, N. W. H. 2000. Analisis nilai tambah dan prospek pengembangan industri pengolahan ubi kayu (Perbandingan Metode M. Dawamrahardjo dan Hayami). Skripsi Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor : Bogor.

Unduhan

Diterbitkan

2014-09-19

Cara Mengutip

Dewi, E. P., Purwanto, M. Y. J., & Sapei, A. (2014). Skenario pengembangan wilayah berbasis daerah irigasi (studi kasus : DI Cihea Kabupaten Cianjur). Jurnal Irigasi, 9(2), 89–95. https://doi.org/10.31028/ji.v9.i2.89-95

Terbitan

Bagian

Artikel
Loading...